Kasih,
SESAAT
dalam hening malam sukmaku tunduk
dinding beku adalah warna pedih
terdiam isakku mengalun pada detak waktu
adakah kerinduan luluh di senja temaram?
batinku terbang pada gundah
apakah kita mau menoleh ke gurat silam
kala pelangi tergambar di keceriaan hari
aku ingin memutar waktu
kembali dalam canda tanpa jarak
andai mampu tembusi dimensi
ku ingin tetap menggamit kemesraan itu...
alam
adalah surya pagi meraih lelap saat malam beringsut
kata hanya beberapa
samar beban hari menyeruak menunggu langkah insani
aku masih terbanting sepi saat kicau burung menghantar kepulan debu kota
hijauku, manis nian engkau...
warnamu begitu nyaman terserak di sisi jalan tanpa perlu kami rawat
pada alam kita terbentang memenuhi daratan
nikmati gembira dan tangisnya
maafkan kami,
pengais rezeki yang tak habis menjarahmu...
hutanmu kami tikam dalam keserakahan
daratanmu kami penuhi dengan teknologi penghancuran
airmu kami cemari dengan kesenangan hidup...
maafkan kami,
karena untuk sepiring nasi kami rela mendustai hakekat kami terhadapmu...
sayangku,
janganlah kiranya kemarahanmu berlarut
walau itu adalah kesalahan kami sendiri...
kami telah menebusnya dengan erangan dan jerit tangis pilu
karna tanah yang runtuh
karna gerak samudra yang mengharu biru
dan
karna gunung yang meronta...
habis kami pada amarahmu yang tak tertandingi...
duhai Sang Maha Pencipta
mohon ampunan dan welas asihMu atas kelaknatan kami
nurani kami gelap untuk kegemilangan hal yang fana
hati kami buta melihat kodrati kami
tolonglah kami untuk bijak menimbang
antara cinta diri dan alam!
hanya untuknya
kerinduan adalah sebahagian mimpi yg terbenam pd harapan terpendam
bayangnya mengikuti ketika lewat masa lelap
menyertai hari dalam penat panjang
awan mengaliri rintik sore
masih terdengar deru mesin kota pergi dan pulang
mataku memandang jauh dari tingkap jiwa yg samar
adakah di sana yg kucari menggapai dlm rindu yg sama
Kasih,
telah kutinggalkan baris2 kenangan ketika kita lebur dlm sunyi
aku mau kembalikan gelora sukmaku
dlm tunduk penuh haru
dlm sujud penuh hormat
dlm permohonan walau tak semua adalah yg seharusnya
aku cinta pdMU!
maafkan krn legam jiwaku halangi hadirMU
tapi
aku tetap cinta
(bukakanlah pintu maafMU kiranya, ya ALLAH)
SERAUT MAKNA
mega melintas pada garis lazuardi
ada beberapa warna semu tergurat
menyusut sesaat oleh tiupan sang bayu
aku mendengar
rintihan duka pada gelegar halilintar
dan erang kepedihan pada badai
gemuruh alam menggoreskan luka-luka
di sudut ruang temaram
tangis dalam isak mengalun di malam sunyi
kilasan suara binatang malam menemani
engkaukah itu, ibu pertiwi?
tertunduk di gelap bersama rintik hujan
sepi dan meniadakan asa?
aku menoleh terpukau lukisan di dinding
warnanya kabur tersamar waktu yang terbang meluruhkan nilai-nilai
ada sosok-sosok terbaring dengan wajah pucat tanpa ekspresi
kaku dan tak ada gerak
sebahagian lagi berwajah kusam memegang peluru yang tak lagi utuh
bersama sebatang bambu lusuh dengan secarik kain di punca
pada latar belakang ada warna
merah dan putih
melekat di tiang yang nyaris patah
asap mengepul tanda sisa-sisa pertempuran
darah,
darah,
darah,
adalah tinta yang dicoreng di jalan-jalan
sebahagian di tembok
sebahagian di rerumputan
dan sebahagian lagi berdetak pada nadimu
apakah mereka satu?
tulang belulang mendesah
“ingatlah,
ingatlah kami
yang telah menembusi hujan peluru dan kekejaman interogasi
berpakaian compang-camping
berseragamkan luka dan cacad raga
kami tidak ingat medali dan surat penghargaan
kami hanya tahu,
untuk sejengkal tanah pertiwi
kami rela kehilangan nyawa dan harga diri”
aku lunglai berjalan
sementara itu ada lukisan dinding lain terlihat semarak
Rahwana memanggul Dewi Shinta
memakan tulang belulang dan menghisap darah
duduk meraja di pencakar langit
merah-putihku,
akankah kau kelam?
terbantingkah Garudamu dengan sayap-sayap yang patah?
...
(jawabnya ada pada jiwa tiap insan Nusantara)
MERDEKA ATAOE MATIE !
galau (teruntuk adikku Riani WA)
di nadiku darah merah dan putih tak lagi nyatu
merayap dari jantung ke tiap sudut raga
lututku lunglai di jalan setapak
lenganku terbanting keringnya sukma
aku tak mampu memberi arti
aku mau menari bersama bintang
aku ingin tenggelam ke dunia bawah yang kelam
aku hendak mencabik keindahan
hidup adalah samaran antara hal fana dan baka
lingkar waktu menjadi acuan meraih segala yang semu
kesenangan dan derita hanyalah gambaran singkat
sunyi menikam
embun mengoyak mimpi
hati dan pikiran bergerak lambat dalam lari pagi kota
terjangan harapan mendorong raga bergerak dalam hal yang nyata
tapi tak kutemukan sebagian jiwaku
yang luruh dalam rintik hujan pagi hari
aku dan kota tak lagi mampu berbaur
resah dan keluh menyurutkan langkahku di hari penantian
akankah tiba engkau yang kutunggu dalam waktu singkat
atau masih haruskah ku berlari di atas awan
memainkan mimpi orang lain untuk kenikmatan diri
menoleh ke belakang aku tak berani
kesalahan menyatu pada gerak bibir serta tubuh
maafkan!
SKETSA
berpendar waktu di tingkap jiwa
putaran silih berganti menuju pendewasaan diri
dera kehidupan menjadi suatu kenikmatan
aku melihat
aneka karakter isi kota pada acuan koridor keikhlasan
sisi keagungan persahabatan masih punya tempat tinggi
peralihan waktu dan ombak kehidupan tak mengubah kekukuhannya
aku mendengar
berita menikam banyak hati dari tulisan dan gambar di penjuru kota
meraih kebebasan pada sisi nafkah adalah perjalanan panjang insan
ada sedikit yang tersisa dari waktu terdahulu menjadi salah satu dasar kekuatan
bergerak maju pada putaran lambat kehidupan
aku mencium
bau mesiu di berbagai kepala yang tegak menolak kenyataan pahit negeri
akankah tertimpa kesalahan para petinggi bagi bayi2 yang baru saja terlahir?
aku terdiam
membisu menghadap dinding beku yang kusam berwarna merah putih yang lusuh
tak mampu aku menoleh pada kebahagiaan tahun-tahun lewat
sekarang jiwa kami menjadi terbagi antara kebutuhan perut dan pembangunan bangsa
berbagai kebohongan telah ditabur rapi pada dongeng untuk rakyat
bagiku
negeri ini menyusut pada bayang2 kebesaran nama proklamator
yang telah mewakili darah dan air mata jutaan raga
meletakkan dasar pada penyatuan perbedaan berpusat 28 Oktober ‘08
tapi itu duluuu...
kini hanyalah tembang kenangan yang berlagu saat upacara istana
slogan telah berubah jadi :
“ada uang abang sayang, tak ada uang abang kutendang!”
sedangkan
kata-kata merdeka ataoe matie cuma ada di film
cerita kerja rodi dan geisha hanya legenda orang tua2
yg duduk menghisap rokok pada sisi sungai tenang menjelang senja
aku hanya melamun
menatap ke depan yang semakin tak jelas
perjuangan diatur segelintir insan pada kepentingan diri
apakah benar
garudaku terbang tinggi meninggalkan negeri
karena dana rakyat telah berpindah ke wilayah lain?
untuk bangsakoe ...
kasihaaaan dech loe ...
(nyanyian bangsat negeri)
ketika
seluruh mata kita tertuju angka di dinding dan secarik kertas
saat pena beristirahat
ke depan masih ada langkah menuju yang baru
mari kita toleh sebentar
pada bangku tempat kita duduk terakhir
pada sisa coretan di meja dan tembok
pada keceriaan pagi ketika melewati gerbang
pada celoteh sebelum kapur mewarna papan tulis
ketika itu
debu di sepatu menyatu pada lantai
berbagai wajah tunduk pada baris huruf dan angka
cepat waktu terbang
menggores kesan dan kenangan
di pintu kelas kita berpindah dunia
kawan,
aku ingin menoreh batu
melukis saat-saat indah ketika bertambah pengetahuan
atau,
keakraban kita pada desah menunggu lonceng terakhir hari
itu semua akan selalu dekat
sekarang rengkuhlah perkembangan
jejak ke depan adalah gambaran pencapaian dasar baru
di sana ada harapan orang-orang terdekat kita
terimakasih untuk semua,
yang pasti merasa ada yang hilang di penghujung waktu
jabatan dan lambaian tangan tak bisa mewakili tiga tahun
semoga semuanya mencapai segala harapan dan tujuan
meraih bintang
mewarnai dunia
dan
mengusap air mata ibu pertiwi
by dave krijpto – medio juni kosong lapan
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com
http://salonoyah.blogspot.com